Minggu, 29 Desember 2013

RENUNGAN TUTUP TAHUN 2013 "IBAS KERINA PERBAHANENNA, KATAKENLAH BUJUR"

Thema : Ibas Kerina PerbahanenNa, Katakenlah Bujur 
Introitus : Masmur 118 : 1  
Ogen : Keluaren 15 : 118   
Khotbah : Masmur 118 : 19

Ide Sentral Teks:  
1. Kataken bujur man Tuhan erkiteken kiniulinNa.

2. Dibata mereken jaminen kegeluhen bangsa Israel.
 

Lenga ndekahsa enggo si rayaken kerna ketubuhen Tuhanta Yesus Kristus si enggo nelamatken kegeluhenta. Ibas tahun enda tentu melala pengalamenta baik meriah ukur entah pe la meriah ukur. Tentu tahun enda melala pasu-pasu Dibata enggo si aloken apakah ertata tambah, kesehatenta i bereken Dibata, anak-anak la lit alangenna ibas persekolahen, rumahta reh tambahna rst. Tentu enda kerina labo erkiteken gegehta ras kebeluhenta maka si aloken, tapi melulu si e kerina eme bekas pemasu-masun Tuhan arah pendahin-usahata. Alu bage enggo Nge ndia kita ngataken bujur ku Dibata nandangi kai si enggo i lakokenNa man banta?
 
Didalam kehidupan kita sekarang ini, apakah kita pernah mengucap syukur kepada Tuhan? Apa yang perlu kita syukuri? Banyak hal yang perlu kita syukuri terutama kelahiran Kristus dalam hidup kita yang membawa keselamatan dan sukacita. Kehidupan dalam setahun ini juga perlu disyukuri. Sudah pasti banyak hal yang kita alami selama ini, misalnya kesembuhan dari penyakit, sukacita karena keberhasilan usaha dan pendidikan. Kita juga pasti pernah merasakan kekuatan dan pertolongan Tuhan ketika kita sedang berada dalam masalah dan pergumulan yang berat, apakah itu pergumulan pribadi, keluarga, gereja, masyarakat atau bangsa dan Negara; apakah itu masalah ekonomi yang semakin sulit, pendidikan yang sulit, kejahatan, kekerasan, ketidakadilan, penyakit, bencana dan kerusakan lingkungan lainnya. Terutama untuk orang Kristen secara khusus di Indonesia yang masih mengalami pergumulan, tetapi kita masih bisa beribadah, kita masih bisa berdoa dan masih bisa merasakan kedamaian, itu semua karena perlindungan Tuhan. Tuhan ada di pihak kita, bersama kita dan melindungi kita. Oleh karena itu kita sudah seharusnya mengucap syukur baik secara pribadi maupun dengan mengajak saudara-saudara seiman karena pemazmur juga mengajak kita yang merupakan Israel rohani, imam Allah (seperti kaum Harun) dan orang-orang yang takut akan Tuhan, yang telah diajak oleh pemazmur bersama-sama mengucap syukur kepada Allah. Adalah hal yang sia-sia mengandalkan manusia, sehebat dan sekuat apapun dia, termasuk pemerintah, pejabat, penguasa, bangsawan, karena mereka semua memiliki keterbatasan. Hanya Allah yang patut diandalkan, hanya Allah yang memiliki kuasa atas segalanya, hanya Allah yang layak dipercaya karena kasih Allah selalu untuk selamanya. Tetapi bagaimana kita bersyukur? Hal yang paling tinggi diatas ucapan syukur adalah memanfaatkan segala pemberian Tuhan dengan sebaik-baiknya. Gunakan hidupmu untuk hal-hal yang berkenan kepada Allah, jaga kehidupan dan kesehatan yang Tuhan berikan. Pakailah pendidikan dan segala harta yang Tuhan berikan untuk tujuan yang baik misalnya dengan berbagi ilmu dan materi yang kita miliki. Doakanlah saudara-saudara kita yang lemah, dan turut berperan dalam menegakkan keadilan di tengah-tengah masyarakat. Persembahkanlah hidupmu untuk pekerjaan Tuhan. Dan intinya adalah kasih. Kasihilah Allah dan sesamamu manusia, dan juga ciptaan Tuhan yang lainnya, demikianlah kamu sekalian mengucap syukur.
Selamat Tahun Baru 2014


Kirim Komentar