Sejak Erupsi Sinabung tahun 2010 Posko pelayanan pengungsi Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang belum pernah punya pengalaman melayani ribuan pengungsi sungguh merasakan bagaimana Tuhan memampukan Gereja menjalankan tugas panggilan pelayanan-Nya dengan menggerakkan hati jemaat, komunitas, dan lembaga, utamanya untuk memenuhi kebutuhan makanan, dari hari kehari, minggu ke minggu Tuhan mencukupkannya.
"ibas kami tading ingan pengungsien enda, aku secara pribadi cukup terharu kel aku adi kuidah kenca reh kalak simereken sumbangen bage, mis naktak iluhku, sebab enterem kepe simperdiateken kami ateku" ucap salah seorang pengungsi sambil menangis.
Sejak peristiwa alam erupsi Gunung sinabung 2010, GBKP memberikan perhatian khusus kepada pelayanan pengungsi. Berbagai bantuan yang diterima dipersiapkan untuk mengatasi kebutuhan pengungsi sewaktu-waktu bila terjadi peristiwa alam yang berulang.
GBKP terus mendampingi masyarakat mempersiapkan para pemuda untuk tanggap bencana dan mengajak masyarakat untuk menyiapkan diri hidup bersama dengan keberadaan gunung sinabung.
Budaya makan bersama dan saling melayani cerminan rasa kekeluargaan yang dalam, dan menguatkan hati untuk terus hidup bersama. Kesempatan makan bersama saat untuk keluar dari kekalutan berfikir, merasakan semangat baru saat dimana masing-masing merasakan bagimana Tuhan memelihara hidupnya.
Dari setiap dukungan yang kita sediakan dengan hati, menjadi penghiburan, penguatan dan pengharapan bagi para pengungsi untuk dapat melanjutkan kehidupannya. Bersyukur kepada Tuhan ketika setiap kita dipakai untuk menjadi saluran berkat dan masuk dalam arak-arakan hidup bersama.
"Sada Rarasen" dalam pemeliharaan Tuhan atas semua ciptaan-Nya.
MARI DUKUNG DALAM DOA, DAYA & DANA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar